Pembangunan
ekonomi suatu negara di satu sisi memerlukan dana yang relatif besar. Sementara
disisi lain, usaha pengerahan dana untuk membiayai pembangunan tersebut
menghadapi kendala. Pokok persoalannya adalah kesulitan dalam pembentukan modal
baik yang bersumber dari penerimaan pemerintah yang berasal dari ekspor barang
ke luar negeri maupun dari masyarakat melalui instrument pajak dan instrumen
lembaga-lembaga keuangan.
Secara
umum usaha pengerahan modal dari masyarakat dapat berupa pengerahan dari dalam
negeri dan pengerahan modal yang bersumber dari luar negeri. Pengklasifikasian
ini didasarkan pada sumber modal yang dapat digunakan dalam pembangunan. Sumber
pembiayaan pembangunan terbagi menjadi 4 yaitu :
1. Tabungan sukarela
Penanaman
modal merupakan salah satu kebijakan penting yang diperlukan dalam mempercepat
lajunya pembangunan. Salah satu syarat untuk mewujudkan hal ini adalah dengan
meningkatkan tabungan masyarakat. Tersedianya tabungan yang cukup akan
menurunkan suku bunga dan pengurangan suku bunga akan meningkatkan pembentukan
modal. Yang dimaksud dengan tabungan suka rela masyarakat adalah bagian
pendapatan yang diterima masyarakat yang secara sukarela tidak digunakan untuk
konsumsi. Masyarakat menggunakan bagian pendapatan tersebut untuk beberapa
tujuan: disimpan saja tanpa digunakan, ditabung di badan-badan keuangan,
dipinjamkan kepada anggota masyarakat lainnya, digunakan untuk penanaman modal
yang tidak produktif. Berbagai macam penggunaan ini memberikan efek yang
berbeda kepada usaha menciptakan pembangunan ekonomi.
Apabila
masyarakat menyimpan tabungan secara tunai, negara tidak akan memperoleh
tambahan dana yang diperlukan untuk mempercepat laju pembangunan. Dengan
demikian tabungan yang disimpan dalam bentuk tunai tidak akan memberikan
sumbangan kepada kegiatan pembangunan.
Dalam
masyarakat yang masih tradisional dan di daerah-daerah pertanian, tabungan yang
tercipta terutama digunakan untuk dipinjamkan kepada anggota masyarakat yang
lain atau ditanamkan dalam kegiatan yang tidak produktif seperti membeli tanah,
bangunan dan rumah. Penggunaan tabungan secara demikian tidak akan memberikan
sumbangan apa pun kepada usaha pembangunan. Tabungan masyarakat baru akan
memberikan sumbangan kepada usaha pembangunan apabila:
·
Para peminjam menggunakan tabungan secara produktif, yaitu modal yang mereka
pinjam akan digunakan untuk menaikkan produksi barang dan jasa dalam masyarakat· Tabungan dialirkan ke badan-badan keuangan dan selanjutnya badan-badan keuangan meminjamkannya kepada para pengusaha yang ingin melakukan penanaman modal yang produktif.
2. Tabungan pemerintah
Tabungan
pemerintah merupakan kelebihan pendapatan pemerintah dari pajak dan
sumber-sumber lainnya, setelah pendapatan itu digunakan untuk pengeluaran
rutin. Dengan meningkatnya pendapatan dari pajak ataupun sumber keuangan
pemerintah lainnya. Modal yang akan ditabung akan lebih banyak lagi sehingga
hal tersebut berfungsi dalam rangka membiayai pembangunan. Begitu juga,
menaikkan pajak kekayaan sebagai suatu usaha untuk meningkatkan pendapatan dari
pajak adalah sejalan dengan tujuan untuk menaikkan tingkat penanaman modal
apabila pajak kekayaan tersebut akan mengurangi kecendrungan masyarakat
melakukan penanaman modal yang bersifat spekulatif. kadang kenaikan pendapatan
dari pajak juga bisa menurunkan gairah untuk menanamkan modal dan menabung.
Selain
mengerahkan modal yang diperoleh dari fungsi tabungan itu sendiri, pembentukan
modal juga disini berbentuk penggalakan tabungan. Penggalakan tabungan juga
akan memecahkan masalah peningkatan tabungan. Penggalakan tabungan memerlukan
upaya bersama dalam bentuk penerangan dan pendidikan sosial. Menabung merupakan
masalah kebiasaan yang ditanamkan melalui penerangan. Penduduk dapat dibujuk
untuk menabung demi kepentingan mereka sendiri atau kepentingan keluarga
mereka. Menerbitkan sertifikasi tabungan dalam bentuk surat obligasi pemerintah
dan tunjangan pemerintah yang memberikan sukubunga tinggi mungkin juga membantu
di dalam menggalakkan tabungan. Ransang lebih jauh untuk menabung dapat
berbentuk hadiah bisnis, hadiah lotre dan pembebasan pajak bagi pembelian
obligasi pemerintah.
3.Tabungan paksa
Tabungan paksa (forced saving)
adalah iuran yang dipaksakan kepada wajib pajak oleh pemerintah, pajak
merupakan sumber penerimaan pemerintah atau negara. Dengan adanya pajak, masyarakat akan mengurangi
konsumsinya karna sebagian pendapatannya untuk pajak. Dalam hal ini pemerintah
memaksa unit ekonomi yamg lain untuk mengurangi pendapatan mereka dengan cara
membayar pajak ke pihak pemerintah. Hasil pembayaran tersebut dinamakan
penerimaan pemerintah atau penerimaan negara. Sumber pajak dapat dari pajak
langsung maupun tidak langsung. Pajak langsung ialah pajak yang bebannya tidak
dapat dilimpahkan kepada orang lain, sedangkan pajak tak langsung ialah pajak yang
dapat dilimpahkan bebannya kepada pihak lain. Pajak mempengaruhi besar kecilnya
konsumsi dan tabungan. Setiap kebijakan harus mempertimbangnkan pengaruhnya
dalam efisiensi dan distribusi. Efisiensi disini artinya bagaimana penggunaan
faktor-faktor produksi yang ada dimanfaatkan untuk kepentingan produksi, apakah
kebijakan itu membuat produksi meningkat, atau sebaliknya. Sedangkan
pengaruhnya terhadap distribusi pendapatan dan kesempatan kerja disebabkan
adanya realokasi faktor produksi antar sektor dan wilayah. Pengaruh pajak dalam produksi
terliahat melalui kemampuan dan kemauan untuk bekerja, menabung dan investasi.
Pajak harus sesuai dengan kondisi wajib pajak. Dari segi distribusi akan
mempersempit perbedaan pendapatan tapi dapat juga memperlebar perbedaan
pendapatan. Dalam sisitem ini pajak dibedakan menjadi pajak progresif yang
semakin tinggi pendapatan semakin tinggi pula prosentase pajaknya, regresif
dimana semakin tinggi pendapatan akan semakin rendah presentase pajak, dan proporsional yang
presentase pajak tetap berapapun pendapatannya.
4. hasil dari Perdagangan luar negeri
Perdagangan luar negri mempunyai
arti yang sangat penting bagi negara terbelakang yang dapat memberikan dorongan
untuk membangun karena itu perlu kiranya pengetahuan dan pengalaman yang
memungkinkan pembangunan serta memberikan sarana untuk melaksanakannya pada
suatu negara dan peranan perdagangan ini nantinya dapat memberikan
kontribusinya dalam pada pembangunan ekonomi suatu negara.
Kurangnya minat investor untuk
menanamkan modalnya kesuatu negara terbelakang di akibatkan minimnya pasar
domestik yang dimilikinya sehingga perlu kiranya untuk memperluas pasar
domestik untuk perdagangan luar negeri sehingga mendorong atau merangsang
investasi masuk dan tentu akan menambah pendapatan perkapita penduduk karena
dengan produksi atau komoditi yang dikelola dengan baik , disamping itu dengan
meningkatkan ekspor akan menaikkan pendapatan nasional pada keseimbangan dan
menciptakan pertumbuhan ekonomi.
Pembangunan Berwawasan lingkungan
adalah usaha
meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor
lingkungan. Tujuan pembangunan berwawasan lingkungan adalah agar masyarakat
yang memanfaatkan sumber daya alam tidak merusak lingkungan. Untuk itu dalam
pengelolaan sumber daya alam perlu memerhatikan keadaan lingkungan agar
ekosistem lingkungan tidak terganggu. Sumber daya alam merupakan penopang
kehidupan penduduk yang perlu dijaga kelestariannya, karena kebutuhan pemenuhan
tersebut akan terus berlanjut. Untuk melakukan pembangunan dengan memanfaatkan
dan mengelola sumber daya alam maka perlu ilmu pengetahuan dan teknologi yang
tidak merusak ekosistem.
Agar terjaga kelestariannya maka pemerintah dan masyarakat perlu antara lain:
• Menjaga kawasan tangkapan hujan, yaitu lereng pegunungan harus tetap banyak pohon-pohonnya.
• Apabila lereng pegunungan menjadi kawasan permukiman, harus banyak dibuat sumur-sumur resapan air.
• Pelarangan pembuangan air limbah, langsung ke sungai, ke dalam sumur peresapan ataupun ke laut. Sebelum air limbah dibuang harus diolah lebih dahulu. Air tinja pun dibuang dalam sumur resapan yang menggunakan perlapisan ijuk dan pasir.
• Reboisasi
Agar terjaga kelestariannya maka pemerintah dan masyarakat perlu antara lain:
• Menjaga kawasan tangkapan hujan, yaitu lereng pegunungan harus tetap banyak pohon-pohonnya.
• Apabila lereng pegunungan menjadi kawasan permukiman, harus banyak dibuat sumur-sumur resapan air.
• Pelarangan pembuangan air limbah, langsung ke sungai, ke dalam sumur peresapan ataupun ke laut. Sebelum air limbah dibuang harus diolah lebih dahulu. Air tinja pun dibuang dalam sumur resapan yang menggunakan perlapisan ijuk dan pasir.
• Reboisasi
Komponen-komponen pendapatan nasional terdiri dari
7, yaitu :
- Produk Domestik Bruto / Gross Domestic Product (PDB/GDP) merupakan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi suatu negara, baik milik warga negara maupun orang asing yang tinggal di negara tersebut. Rumus untuk mencari GDP adalah
GDP = Konsumsi + Investasi + Pengeluaran
Pemerintah + ( ekspor - impor)
- Produk Domestik Bruto / Gross National Product (PNB/GNP) merupakan jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan faktor-faktor produksi milik warga negara sendiri yang tinggal di dalam negeri maupun di luar negeri. Rumus untuk mencari GNP adalah
GNP = GDP - Produk Netto terhadap luar
negeri
- Produk National Neto/ National Product (PNN/NNP) merupakan nilai depresiasi yang dikurangkan dari Produk Nasional Bruto selama satu tahun dan dinyatakan dalam satuan uang. Rumus untuk mencari NNP adalah
NNP = GNP - Penyusutan
- Pendapatan Nasional Neto/ Net National Income (PNN/NNI) merupakan produk nasional neto dikurangi pajak tidak langsung dan ditambahkan subsidi. Rumus untuk mencari NNI adalah
NNI = NNP - Pajak Tidak Langsung
- Pendapatan Perorangan/ Personal Income (PI) merupakan bagian pendapatan nasional yang merupakan hak individu dalam perekonomian sebagai balas jasa keikutsertaan dalam proses produksi. Rumus untuk mencari PI adalah
PI = NNI - Transfer Payment - ( iuran
Jaminan Sosial + Laba ditahan - Pajak Penyusutan )
- Pendapatan Disposabel/ Disposable Income (DI) merupakan pendapatan yang siap di belanjakan atau ditabung. Rumus mencari DI adalah
DI = PI - Pajak Langsung
- Pendapatan Perkapita merupakan pendapatan rata-rata penduduk per kapita(tiap orang) dalam suatu negara atau wilayah. Rumus mencari pendapatan perkapita adalah
Pendapatan Perkapita = PDB atau PNB
Tahun (n) : Jumlah Penduduk Tahun (n)
Daftar Pustaka
0 komentar:
Posting Komentar