Jumat, 20 Oktober 2017

Analisis SWOT Koperasi di Indonesia


Sebelum kita membahas analisis SWOT koperasi Indonesia, kita perlu mengetahui apa analisis swot itu sendiri. Analisis swot adalah suatu bentuk analisis situasi dengan mengidentifikasi kekuatan-kekuatan (strenghts) dan kelemahan-kelemahan (weaknesses) dari suatu organisasi, dan kesempatan-kesempatan (opportunities) serta ancaman-amcaman (threats) dari lingkungan sekitar untuk merumuskan strategi yang tepat bagi suatu organisasi. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
Analisis SWOT dibuat berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan kesempatan namun secara bersamaan meminimalisir ancaman dan kekurangan. Analisis ini membandingkan antara faktor eksternal dan faktor internal. Analisis ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
·         Strenght (S)                 : situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi
atau program pada saat ini
·         Weakness (W)             : situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari
organisasi atau program pada saat ini
·         Opportunity (O)          : situasi atau kondisi yang merupakan peluang (kesempatan) di
luar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi
organisasi dimasa yang akan datang
·         Threat (T)                    : situasi atau kondisi yang merupakan ancaman bagi organisasi
yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam
eksistensi organisasi di masa yang akan datang

Pengembangan koperasi dalam analisis SWOT menurut Freddy Rangkuti (1997) sub-sub bagian dari analisis SWOT meliputi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dengan berbagai indikator.
1.      Kekuatan dengan indikator :
a)      Telah memiliki badan hukum
b)      Stukur organisasi yang sesuai dengan eksistensi koperasi
c)      Keanggotaan yang terbuka dan sukarela
d)     kekurangan pelanggan cukup kecil
e)      Biaya rendah
f)       Kepengurusan yang demokratis
g)      Banyaknya unit usaha yang dikelola
2.      Kelemahan dengan indikator :
a)      Lemahnya stuktur permodalan koperasi
b)      Lemahnya dalam pengelolaan/manajemen usaha
c)      Kurang pengalaman usaha
d)     Tingkat kemampuan dan profesionalisme SDM koperasi belum memadai
e)      Kurangnya pengetahuan bisnis para pengelola koperasi
f)       Pengelola yang kurang inovatif
g)      Kurangnya pengetahuan dan keterampilan teknis dalam bidang usaha yang dilakukan
h)      Kurang dalam penguasaan teknologi
i)        Sulit menentukan bisnis inti
j)        Kurangnya kesadaran anggota akan hak dan kewajibannya (partisipasi anggota rendah)
3.      Peluang dengan indikator :
a)      Adanya aspek pemerataan yang diprioritaskan oleh pemerintah
b)      Undang-Undang nomor 25 tahun 1992, memungkinkan konsolidasi koperasi primer ke dalam koperasi sekunder
c)      Kemauan politik yang kuat dari pemerintah dan berkembangnya tuntutan masyarakat untuk lebih membangun koperasi
d)     Kondisi ekonomi cukup mendukung eksistensi koperasi
e)      Perekonomian dunia yang makin terbuka mengakibatkan makin terbukanya pasar internasional bagi hasil koperasi Indonesia
f)       Industrialisasi membuka peluang usaha di bidang agrobisnis, agroindustri dan industri pedesaan lainnya
g)      Adanya peluang pasar bagi komoditas yang dihasilkan koperasi
h)      Adanya investor yang ingin bekerjasama dengan koperasi
i)        Potensi daerah yang mendukung dalam pelaksanaan kegiatan koperasi
j)        Dukungan kebijakan dari pemerintah
k)      Undang-Undang nomor 12 tahun 1992, tentang sistem budidaya tanaman mendorong diversifikasi usaha koperasi.
l)        Daya beli masyarakat tinggi.
4.      Ancaman dengan indikator :
a)      Persaingan usaha yang semakin ketat
b)      Peranan Iptek yang makin meningkat
c)      Masih kurangnya kepercayaan untuk saling bekerjasama dengan pelaku ekonomi lain dan antar koperasi
d)     Terbatasnya penyebaran dan penyediaan teknologi secara nasional bagi koperasi
e)      Kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang koperasi serta kurangnya kepedulian dan kepercayaan masyarakat terhadap koperasi
f)       Pasar bebas
g)      Kurang memadainya prasarana dan sarana yang tersedia di wilayah tertentu, misalnya lembaga keuangan, produksi dan pemasaran
h)      Kurang efektifnya koordinasi dan sinkronasi dalam pelaksanaan program pembinaan koperasi antar sektor dan antar daerah
i)        Persepsi yang berbeda dari aparat pembina koperasi
j)        Lingkungan usaha yang tidak kondusif
k)      Anggapan masyarakat yang masih negatif terhadap koperasi
l)        Tarif harga yang ditetapkan pemerintah
m)    Menurunnya daya beli masyarakat

Ada empat strategi yang tampil dari hasil analisis SWOT tersebut antara lain:

a. Strategi SO
Strategi SO yang harus diambil  yang utama adalah kepemilikan sarana dan, prasarana pendukung kelancaran usaha dari aktivitas usaha koperasi seperti komunikasi, transportasi, listrik, komputer, air bersih, kantor dan tempat usaha yang memadai. Yang kedua yaitu peran anggota di masa depan harus mampu membangun koperasi yang lebih maju dengan pola adaptif management yang berbasis lokal, agar pemerintah daerah ke depan yang akan diisi oleh para pemuda masa kini dapat menghayati manfaat sumberdaya lokal yang akan dikembangkan untuk menopang koperasi yang mantap dan mandiri. Ketiga, adanya partisipasi pemuda untuk menjadi anggota koperasi. Hal ini akan berdampak pada kaderisasi pengurus dan anggota koperasi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan penjelasan dan sosialisasi pada para pemuda.
b. Strategi WO
Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi anggota, organisasi koperasi dapat menentukan strategi-strategi yang dapat merangsang partisipasi anggota dalam menjalankan perannya. Dalam upaya meningkatkan partisipasi anggota dapat digunakan berbagai cara yang tentunya disesuaikan dengan kondisi yang ada pada koperasi tersebut. Salah satu contohnya adalah dengan mengajak anggota untuk terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan di organisasi koperasi, dan juga melibatkan anggota dalam pengambilan keputusan penting di organisasi koperasi
c. Strategi ST
Koperasi harus mampu menerapkan manajemen keuangan yang baik sehingga koperasi dapat mengatur pengeluaran dan penerimaan sampai dengan menentukan strategi pemberian pinjaman dengan cicilan yang tidak memberatkan anggotanya. Karena koperasi yang diidamkan di masa yang akan datang adalah koperasi modern, berlandaskan kearifan tradisional, serta digerakkan oleh jiwa yang dinamis dan enerjik, yaitu jiwa muda. Jika koperasi di masa yang akan datang telah mampu berjalan sesuai laju modernisasi dan tetap berlandaskan kearifan tradisional, maka target koperasi untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia bukanlah tidak mungkin.
d. Strategi WT
Peranan pemerintah sangat penting disini untuk pemberian hibah bagi pengembangan modal untuk suatu koperasi. Pemberian tambah pengetahuan pengelolaan koperasi dan kewirausahaan oleh pihak akademisi melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat. Pemerintah banyak memberikan dana Pengabdian Kepada Masyarakat kepada pihak akademisi dengan tujuan agar dapat mentransformasikan ilmu pengetahuan kepada masyarakat.


Daftar Pustaka

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

GUNADARMA

Popular Posts